Masriah Penyiram Tinja Dijebloskan ke Penjara, Tetangga Gelar Syukuran | LKTNews.com

Masriah Penyiram Tinja Dijebloskan ke Penjara, Tetangga Gelar Syukuran

Masriah Penyiram Tinja Dijebloskan ke Penjara, Tetangga Gelar Syukuran
Masriah Penyiram Tinja Dijebloskan ke Penjara, Tetangga Gelar Syukuran. (Foto: detikcom)

SIDOARJO, LKTNews.com - Raut kebahagiaan terpancar dari wajah sejumlah warga Desa Jogosatru RT 1/RW 1, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur. Pada Sabtu (3/6/2023) malam, mereka menggelar tasyakuran sebagai ungkapan syukur atas penahanan Masriah, tetangga mereka menyiram air kencing dan tinja ke rumah Wiwik.

Masriah saat ini ditahan di Lapas Sidoarjo. Kabar penahanan Masriah ini mendapat respons positif dari warga sekitar, yang kemudian memutuskan untuk menggelar syukuran.

Raffi (20), salah satu warga Desa Jogosatru RT 1/RW 1, menyatakan bahwa tasyakuran tersebut sudah direncanakan sebelumnya. Dia menjelaskan bahwa perbuatan Masriah telah mengganggu ketenteraman lingkungan sekitar.

"Warga desa ini sebelumnya hidup dalam ketenangan, namun insiden penyiraman tersebut membuat lingkungan menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu, warga meminta agar Ibu Masriah mendapat sanksi yang setimpal," kata Raffi setelah acara tasyakuran pada Sabtu (3/6/2023) malam.

"Dengan tasyakuran ini, para ibu-ibu berharap Masriah dapat menyadari perbuatan buruknya. Semoga setelah keluar dari Lapas, ia dapat mengubah perilakunya," tambah Raffi.

Baca Juga: Wanita Ini Hampir Ditolak Masuk Pesawat Gegara Foto Paspornya Jauh Lebih Cantik dari Wajah Aslinya

Di sisi lain, Martono (53), warga lainnya menyampaikan, warga merasakan kesedihan yang dirasakan oleh Wiwik dan keluarganya. Selama bertahun-tahun, mereka menjadi korban dari teror penyiraman air kencing dan tinja yang dilakukan oleh Masriah.

"Kasus Ibu Masriah masih dalam penanganan oleh Satpol PP. Warga setuju bahwa penahanan Masriah di Lapas harus dirayakan dengan tasyakuran," ujar Martono.

Martono juga menegaskan, tindakan penyiraman air kencing dan tinja yang dilakukan oleh Masriah adalah perbuatan yang tidak terpuji. Aksi tersebut dilakukan dengan sengaja dan berulang kali.

"Hukuman satu bulan bagi Masriah dianggap tidak sebanding dengan perbuatannya. Melalui tasyakuran ini, para ibu-ibu di desa berdoa agar Masriah keluar dari Lapas dengan kesadaran dan meminta maaf kepada keluarga Wiwik," tambah Martono.

Sementara itu, Nurul Masruroh (41), salah satu warga, mengungkapkan bahwa tasyakuran ini diadakan dengan harapan bahwa perilaku Masriah akan berubah setelah menjalani masa kurungan. Warga juga siap memaafkan Masriah jika dia benar-benar bertaubat.

Baca Juga: Viral Pria Nikahi Mantan Usai Pisah 11 Tahun: Definisi Kutunggu Jandamu Itu Nyata

"Dengan kegiatan tasyakuran ini, kami berharap Masriah dapat berubah dan mau berinteraksi dengan lingkungan. Awalnya, para ibu-ibu di desa geram dengan perilakunya," ujar Nurul.

Masriah divonis kurungan selama satu bulan. Saat ini, dia menjalani masa kurungan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Sidoarjo. Kepala Keamanan Lapas Kelas II A Sidoarjo, Prayogo, menjelaskan Masriah diperlakukan sebagaimana narapidana lainnya. Untuk sementara, Masriah akan ditempatkan di kamar karantina selama 14 hari.

"Kemudian kami akan memindahkannya ke kamar lain dan ia akan berinteraksi dengan narapidana perempuan lainnya serta mengikuti kegiatan pembinaan, seperti senam pagi dua kali seminggu dan kegiatan keagamaan," tambah Prayogo.

Sebelumnya, Masriah sering melakukan teror penyiraman air kencing dan tinja kepada Wiwik, seorang warga Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono. Teror ini telah dilakukan oleh Masriah sejak tahun 2017.

Kasus ini pernah menjalani mediasi di Polsek Sukodono pada tahun 2017. Masriah berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya, tetapi justru kembali melakukan teror tersebut, bahkan sebanyak tiga kali dalam sehari.

Baca Juga: Tragis! Seorang Nenek Tewas Tertabrak-Terpental Kereta di Kaliwungu Kendal

Teror yang dilakukan oleh Masriah ini dipicu oleh fakta bahwa rumah yang ditempati Wiwik awalnya adalah milik adik Masriah. Kemudian, rumah tersebut dijual oleh adik Masriah kepada Wiwik.

Namun, Masriah seolah tidak rela rumah tersebut dimiliki oleh orang lain. Dia sering menyiram air kencing, tinja, air comberan, bahkan melemparkan sampah ke rumah Wiwik. Tindakan tersebut bertujuan agar Wiwik dan keluarganya tidak betah dan akhirnya rumah tersebut dijual dengan harga murah ke Masriah.

FOLLOW LKTNEWS.COM DI GOOGLE NEWS.

Next Post Previous Post