Total Ada 115 Bencana Alam di Kendal Sepanjang Tahun 2021, Banjir dan Longsor Mendominasi | LKTNews.com

Total Ada 115 Bencana Alam di Kendal Sepanjang Tahun 2021, Banjir dan Longsor Mendominasi

Total Ada 115 Bencana Alam di Kendal Sepanjang Tahun 2021, Banjir dan Longsor Mendominasi
Bupati Kendal Dico M Ganinduto melihat peralatan penanganan bencana yang dimiliki BPBD Kendal dan komponen lainnya saat Apel Siaga Bencana di Desa Korowelang Kulon Cepiring, Kamis (4/11/2021). (edi prayitno/kontributor Kendal)

CEPIRING, LKT News - Bencana alam seperti banjir dan tanah longsor menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Kabupaten Kendal memasuki musim penghujan ini.

Kondisi Kendal yang berada di pesisir dan dataran tinggi membuat potensi bencana banjir dan longsor mengancam.

Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal sejak Januari hingga oktober 2021 tercatat 115 bencana dengan didominasi banjir, longsor dan pohon tumbang.

"Data yang ada banjir 31 kejadian kemudian tanah longsor sebanyak 47 kejadian dan pohon tumbang ada 38 kejadian. Disusul kemudian puting beliung sebanyak 11 kejadian, gempa 4 kali,kekeringan 3 lokasi dan kebakaran hutan 5 kejadian," jelas Kepala BPBD Kendal Sigit Sulistyo.

Dikatakan dampak dari bencana yang terjadi selama 2021 tercatat sekitar 696 rumah terendam, 24 rumah rusak ringan, 18 rusak sedang dan 10 rusak berat serta 56 terbakar.

"Dampak selain pemukiman juga mengakibatkan jalan amblas dan terputus," imbuhnya.

Baca Juga : Hendak Mendahului dari Lajur Kiri, Pengendara Motor Ini Tewas Terlindas Trailer di Jalur Pantura Cepiring

Sementara itu Bupati Kendal Dico M Ganinduto usai memimpin apel siaga bencana di Lapangan Desa Korowelang Kulon Cepiring Kamis (4/11/2021) mengakui banjir menjadi bencana yang mudah terjadi di Kendal karena kondisi geografi.

Jika ada kiriman air dari wilayah atas dan banjir rob dibawah sehingga menimbulkan genangan.

"Kita saat ini fokus pada penanganan bagaimana jika terjadi banjir, proyek bendungan karet diharapkan bisa mengantisipasi banjir yang kerap terjadi," ujarnya.

Dico menambahkan, penanganan bencana ini harus melibatkan semua pihak jangan sampai masyarakat yang terdampak bencana semakin kesulitan mendapat bantuan dan penaganan.

Komunikasi dengan semua pihak akan ditingkatkan sehingga penanganan bencana bisa dengan cepat ditangani.

"Ada 6 titik yang menjadi perhatian harapannya kita lebih siaga dalam menangani bencana. Masyarakat juga diminta tanggap dan siaga jika ada bencana segera melaporkan ke nomor 112 agar segera ditangani," imbuhnya.

Baca Juga : Diduga Selang Gas Elpiji Bocor, Dua Rumah di Cepiring Kendal Hangus Terbakar Tak Tersisa

Apel siaga bencana ini juga menampilkan simulasi penanganan bencana angin kencang oleh tim gabungan.

Dalam simulasi diperlihatkan semua pihak bekerjasama baik BPBD, Pemadam Kebakaran, PSC 119, PLN dan relawan tanggap bencana.

Peralatan penanganan bencana juga diperlihatkan mulai dari penanganan banjir berupa perahu karet, lampu penenganan, alat komunikasi, geragaji besar untuk kayu beton dan besi hingga alat selam dan perlatan evakuasi.

(AyoSemarang: Edi Prayitno)

FOLLOW LKTNEWS.COM DI GOOGLE NEWS.

Next Post Previous Post