Warga Kaliwungu Kendal Sambut Ramadhan dengan Tradisi Tukudher | LKTNews.com

Warga Kaliwungu Kendal Sambut Ramadhan dengan Tradisi Tukudher

Warga Kaliwungu Kendal Sambut Ramadhan dengan Tradisi Tukudher
Suasana tradisi Tukudher di Kaliwungu, Kendal. (Foto: Kompas.com)

KALIWUNGU, LKTNews.com - Warga Kaliwungu, Kabupaten Kendal kembali gelar Tradisi Tukudher untuk sambut ramadhan. Tradisi ini sempat vakum 2 tahun karena pandemi Covid-19. Tradisi Tukdher ini di laksanakan di hlaman Masjid Al-Muttaqin Kaliwungu, pada Jum’at (1/4/2022)

Baca Juga : Jelang Ramadhan, Harga Sembako di Kendal Masih Stabil

Ratusan warga dengan suka cita berburu makanan tradisional khas Kaliwungu yang hanya ada menjelang bulan suci Ramadhan, diantaranya yaitu telur Mimi dan sumpil.

Telur Mimi merupakan makanan tradisional berbahan telur ikan Mimi, yaitu sejenis ikan pari. Ikan Mimi mudah didapatkan di perairan laut jawa sekitar perairan Kendal. Ikan Mimi yang bertelur lalu direbus dengan bumbu rempah-rempah, kemudian disajikan dengan parutan kelapa dan bumbu pedas.

Makanan ini menjadi makanan khas, karena hanya bisa dijumpai menjelang bulan Ramadhan dan tidak dijual pada hari-hari biasa.

“Hanya ada dalam satu tahun sekali. Rasanya belum lengkap, kalau belum merasakan telur Mimi,” kata salah satu warga Kaliwungu.

Ani, salah satu warga Kaliwungu Selatan, mengaku selalu mencari telur Mimi sebelum Ramadhan tiba. Sama dengan Ani, Rikayanah, warga Sukomulyo, juga mengaku mencari telur Mimi.

Menurutnya, telur Mimi sangat enak jika dimakan campur sambal kelapa atau di botok. “Pedas, tapi enak,” ungkap Rikayanah.

Baca Juga : Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022/1443 H untuk Wilayah Kabupaten Kendal

Maryati, salah seorang pedagang telur Mimi, mengatakan dia biasa menjual dagangannya dengan harga Rp 5.000 untuk satu plastik telur Mimi. Sedangkan untuk satu pasang ikan Mimi dijual dengan harga Rp 75.000.

Maryati yang sudah bertahun-tahun mengais rezeki dari tradisi tukudher ini, mengaku senang setelah dua tahun vakum.

“Dua tahun tidak ada tradisi tukudher, dan tahun ini ikan Mimi mulai susah didapat. Sehingga pasokan yang dibawa sedikit,” ungkap Maryati.

Selain telur Mimi, makanan tradisional lain yang dijual dalam tradisi tukudher adalah Sumpil. sumpil  merupakan makanan dari beras dan dibungkus menggunakan daun bambu yang berbentuk segitiga.

Sumpil yang biasa dimakan menggunakan sambal kelapa ini, juga ada saat bulan Maulud. Selain itu, ada juga pecel semanggi dan sate keong, aneka bubur, dan ketan beraneka warna. Budayawan asal Kaliwungu, Mujahirin Thohir, mengatakan tukudher adalah tradisi masyarakat Kaliwungu untuk menyambut bulan Ramadhan.

Guru besar Universitas Diponegoro Semarang tersebut menjelaskan dalam satu sisi, ada kebutuhan menyambut bulan Ramadhan sebagai bulan yang sangat dimuliakan, karena di dalamnya diyakini banyak limpahan pahala bagi yang berbuat kebajikan.

Baca Juga : Harga BBM Naik, Pasokan Solar Subsidi Nelayan di Kendal Masih Aman dan Lancar

Disisi yang lain, selama bulan Ramadhan, orang-orang yang berpuasa dilarang menikmati segala kesenangan duniawi seperti makan minum dan sejenisnya.

“Jadi sebagaimana praktiknya, tukudher bisa sebagai pertanda liminalitas, menikmati kebebasan, sebelum ada larangan,” jelas Mujahirin Tohir. (Slamet Priyatin).

FOLLOW LKTNEWS.COM DI GOOGLE NEWS.

Next Post Previous Post