Oknum PNS Kendal Terbukti Korupsi Dana Insentif Relawan Covid-19, Itjen Kendal: Kami Belum Bisa Berikan Sanksi | LKTNews.com

Oknum PNS Kendal Terbukti Korupsi Dana Insentif Relawan Covid-19, Itjen Kendal: Kami Belum Bisa Berikan Sanksi

Oknum PNS Kendal Terbukti Korupsi Dana Insentif Relawan Covid-19, Itjen Kendal: Kami Belum Bisa Berikan Sanksi
Kepala Inspektorat Daerah Kabupaten Kendal, Sugeng Prayitno. (Foto: TribunJateng)

KENDAL, LKTNews.com - Kepala Inspektorat Daerah Kabupaten Kendal, Sugeng Prayitno membeberkan hasil pemeriksaan belasan orang yang terlibat dalam dugaan pemotongan dana insentif tenaga pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19.

Sugeng Prayitno mengungkapkan, bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyelewengan dana oleh oknum pejabat operasional Pemadam Kebakaran pada Satpol PP dan Damkar berinisial A.

Dia menyebut, laporan hasil pemeriksaan (LHP) Nomor 356/037/Insp sudah disampaikan kepada Bupati Kendal, Dico M Ganinduto pada 21 Januari lalu.

Selain pemeriksaan kepada sejumlah orang dari Satpol PP dan Damkar, turut dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat dan staf di Dinas Kesehatan.

"Sesuai dengan Keputusan Bupati Nomor: 443.1/272/2021 pada 12 Juli 2021, tim tenaga pemulasaran dan pemakaman jezah Covid-19 mendapat insentif R100.000 per orang per kasus. Khusus di Damkar pada Satpol PP dan Damkar, beranggotakan 10 orang yang mendapatkan SK, padahal tenaga di lapangan lebih dari itu" terangnya, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga: Diduga Selewengkan Dana Desa Hingga Rp148 Juta, Kades Tambahsari Kendal Diamankan Polisi

Sugeng mengatakan, hasil pemeriksaan diketahui adanya penyelewengan dana yang diduga dilakukan oleh oknum PNS berinisial A.

Lebih lanjut, dana yang dihimpun mencapai Rp34,7 juta, di antaranya diberikan kepada petugas pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19 di luar Keputusan Bupati.

Secara rinci, Rp10 juta diberikan kepada relawan Pramuka Kusuma, Jamaah Tangguh, relawan Patean, relawan Boja, relawan Limbangan, dan relawan Kaliwungu atas kesepakatan dengan Dinas Kesehatan.

Selain itu, dana yang ada juga digunakan untuk membuka 8 rekening bank Rp400 ribu, perayaan tahun baru Rp2,5 juta, dan saving lebaran Idul fitri mendatang Rp5 juta.

Baca Juga: Asyik! Dana Rp100 Juta per Dusun akan Segera Disalurkan untuk 600 Dusun di Kabupaten Kendal

Dana terbesar Rp16,8 juta digunakan untuk pembiayaan makan dan minum semua relawan.

"Penggunaan uang tersebut belum ada data dukung yang sah, sehingga perbuatan yang ada dapat dikategorikan sebagai pelanggaran disiplin PNS," jelasnya.

Diketahui, jumlah relawan pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19 yang bertugas di bidang Pemadam Kebakaran lebih dari 10 orang tercatat dalam SK.

Secara prosedur, hanya nama-nama yang masuk dalam Surat Keputusan Bupati yang berhak mendapatkan dana insentif sesuai pekerjaan masing-masing.

Sugeng menyebut, laporan hasil pemeriksaan sudah direspon Bupati Kendal pada 28 Januari 2022 dengan keluarnya Surat Bupati Kendal Nomor:700/041/Insp kepada Kepala Satpol PP dan Damkar tentang perintah melakukan pemeriksaan terhadap oknum yang diduga melakukan penyelewengan.

Baca Juga: Dapat Anggaran Rp3 Miliar, Plengsengan Sudah Rusak dan Area Parkir Pelabuhan Kendal Tergenang

Selanjutnya, hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Bupati Kendal.

Langkah tersebut merupakan prosedur penegakan disiplin PNS, di mana perlu penjatuhan hukuman disiplin PNS bagi PNS yang terbukti melakukan pelanggaran sesuai tingkat pelanggarannya.

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. 

"Sebelum itu (penjatuhan sanksi, red), setiap atasan langsung, wajib melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 26 dan 27 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil," tutur dia.

Baca Juga: Jadi Proyek Strategis Nasional, Pembangunan Bendungan Bodri di Kendal Telan Dana Hingga Rp1,71 Triliun

Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Damkar Kendal, Subarso mengaku, belum menerima hasil pemeriksaan dan surat perintah untuk melakukan pemeriksaan.

Sehingga, pihaknya belum bisa melaksanakan pemeriksaan secara internal.

"Kami belum terima surat dan hasil pemeriksaan. Sehingga, dasar untuk kami melakukan pemeriksaan belum ada. Dan kami belum bisa memberikan sanksi," katanya. (Saiful Ma'sum)

FOLLOW LKTNEWS.COM DI GOOGLE NEWS.

Next Post Previous Post