Kelamaan Belajar Daring, Setengah dari Siswa Kelas 1 dan 2 SDN 1 Ngilir Kendal Belum Bisa Baca Tulis | LKTNews.com

Kelamaan Belajar Daring, Setengah dari Siswa Kelas 1 dan 2 SDN 1 Ngilir Kendal Belum Bisa Baca Tulis

Kelamaan Belajar Daring, Setengah dari Siswa Kelas 1 dan 2 SDN 1 Ngilir Kendal Belum Bisa Baca Tulis
Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden saat mengunjungi pelaksanaan vaksin di SD Negeri 1 Ngilir Kendal Rabu (5/1/2022) kemarin. (Foto: edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, LKT News - Akibat terlalu lama belajar daring, setengah siswa kelas 1 dan 2 SD Negeri Ngilir Kendal belum bisa baca tulis.

Hal ini diketahui saat Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo memantau pelaksanaan vaksinasi di SD Islam Syarifudin dan SD Negeri 1 Ngilir, Rabu (5/1/2022) kemarin.

"Tadi bu kepala bilang, dikarenakan kelamaan belajar daring murid kelas 1 dan 2, separuhnya belum bisa baca dan menulis," kata Abraham Wirotomo, menirukan Kepala Sekolah SDN 1 Ngilir.

Wirotomo mengakui, sejak pandemi Covid-19, sebagian besar siswa harus bersekolah secara daring. Imbasnya, banyak siswa kurang memahami dari pelajaran yang disampaikan gurunya.

Baca Juga: Program Kendal Cerdas 2021, 150 Pelajar SMP Beprestasi di Kendal Dapat Beasiswa hingga Rp2 Juta 

Menurutnya, percepatan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun menjadi keharusan agar proses belajar mengajar bisa kembali dilaksanakan secara tatap muka.

Wiratomo menambahkan, pemerintah sendiri menargetkan 26,5 juta anak usia 6-11 tahun di suntik vaksinasi.

"Makanya kita percepat vaksinasi anak. Sekaligus biar masyarakat mengerti, kita juga mempertimbangkan generasi penerus. Seperti apa nanti ke depanya kalau anak anak tidak bisa baca tulis," imbuh dia.

Sementara Kepala Sekolah SDN 01 Ngilir, Surahmawati mengaku, setengah anak didiknya kelas 1-2 belum bisa membaca dan menulis dikarenakan belajar di rumah melalui daring.

Dia juga mengatakan, bahwa anak-anak lebih suka belajar di sekolah dari pada di rumah.

"Belajar daring kurang efektif, guru menerangkan lewat HP tentunya berbeda dengan tatap muka bisa lebih jelas," ujar Surahmawati.

Sementara, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, Parno mengatakan, pihaknya tidak sendiri dalam melaksanakan vaksinasi bagi para murid.

Pihaknya menggandeng Dinkes bekerja sama dengan TNI, Polri, puskesmas, Sekolah Dasar, Madrasah dan Pondok Pesantren.

"Target selesai 15 Januari, dari 95 ribu vaksin, per hari ini sudah mencapai 38%," jelas Parno. (Edi Prayitno)

FOLLOW LKTNEWS.COM DI GOOGLE NEWS.

Next Post Previous Post